Thursday, May 29, 2014

Tugas Resume SIP ke-10


Forest Fire Monitoring (Pengendalian Kebakaran Hutan di Provinsi Riau)(Kelompok 3)

Kerugian dan dampak dari kebakaran hutan di Riau
  1. kerugian ekonomi akibat kebakaran hutan di Provinsi Riau mencapai Rp10 triliun
  2.  satwa liar akan kehilangan rumah tempat mereka hidup dan mencari makan. Maka terjadi ketidak seimbangan ekosistem
  3. kehilangan bahan baku industri yang akan berpengaruh pada perekonomian
  4. Pulosi udara sehinga mengakibatkan IPAS
  5. Pengurangan jumlah pohon mengakibatkan cuaca di Provinsi Riau cenderung panas
untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini 
Gambar 1

Akibat dari Kebakaran Hutan

Penaggulangan kebakaran hutan
  1. Mapping : Pembuatan peta kerawanan hutan di wilayah teritorialnya masing-masing. Fungsi ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, namun yang biasa digunakan adalah 3 cara berikut:
  Pemetaan daerah rawan berdasarkan olahan masal lalu dan masa kini
  Pemetaan daerah rawan survai desa (Partisipatory Rural Appraisal)
  Global Positioning System atau citra satelit
  1. Sistem Informasi : penyediaan sistem informasi kebakaran hutan.. Deteksi dini dapat dilaksanakan dengan 2 cara berikut :
  Analisis kondisi ekologis, sosial, dan ekonomi suatu wilayah
  Pengolahan data hasil pengintaian petugas
  1. Standardisasi : pembuatan dan penggunaan SOP (Standard Operating Procedure)yang , diperlukan standar yang baku dalam berbagai hal berikut :
  Metode pelaporan
  Peralatan
  Metode Pelatihan untuk Penanganan Kebakaran Hutan
  1. Supervisi : pemantauan dan pengawasan kepada pihak-pihak yang berkaitan langsung dengan hutan. pemantauan, dibagi menjadi dua, yaitu :
  Pemantauan terbuka : Pemantauan dengan cara mengamati langsung objek yang diamati.
Pemantauan tertutup (intelejen) :
Pemantauan yang dilakukan dengan cara penyelidikan yang hanya diketahui oleh aparat tertentu.
  Pemantauan pasif : Pemantauan yang dilakukan berdasarkan dokumen, laporan, dan keterangan dari data-data sekunder, termasuk laporan pemantauan tertutup
  Pemantauan aktif
Pemantauan dengan cara memeriksa langsung dan menghimpun data di lapangan secara primer. Sedangkan, pengawasan dapat dilihat melalui 2 pendekatan, yaitu :
Preventif dan Resrentif
Gambar 2
Lokasi kebakaran hutan di Riau hasil dari analisis Arcgis

Kesimpulan
  - Penyebab kebakaran hutan dan lahan di Propinsi Riau ataupun di tempat lain di Indonesia bersumber pada kebijakan pengelolaan hutan, lemahnya penegaakan hukum dan mekanisme kelembagaan yang berkaitan
 - Api tidak bisa sepenuhnya dihilangkan dari ekosistem hutan, beberapa tipe vegetasi hutan merupakan klimaks api. Pengurangan resiko kebakaran hutan dapat ditempuh dengan mempertimbanglkan kearifan lokal dari masyarakat tradisional Rimbawan dengan cara manajemen api dalam bentuk  Swalling  dan  Prescribe Burning



No comments:

Post a Comment