Forest Fire Monitoring
(Pengendalian Kebakaran Hutan di Provinsi Riau)(Kelompok 3)
Kerugian dan dampak dari kebakaran
hutan di Riau
- kerugian ekonomi akibat
kebakaran hutan di Provinsi Riau mencapai Rp10 triliun
- satwa liar akan kehilangan
rumah tempat mereka hidup dan mencari makan. Maka terjadi ketidak seimbangan
ekosistem
- kehilangan bahan baku
industri yang akan berpengaruh pada perekonomian
- Pulosi
udara sehinga mengakibatkan IPAS
- Pengurangan jumlah pohon mengakibatkan cuaca di Provinsi Riau cenderung panas
untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini
Gambar 1
Akibat dari Kebakaran Hutan
|
Penaggulangan kebakaran
hutan
- Mapping : Pembuatan peta
kerawanan hutan di wilayah teritorialnya masing-masing. Fungsi ini bisa
dilakukan dengan berbagai cara, namun yang biasa digunakan adalah 3 cara
berikut:
Pemetaan
daerah rawan berdasarkan
olahan masal lalu dan masa kini
Pemetaan
daerah rawan survai desa (Partisipatory Rural Appraisal)
Global
Positioning System atau citra satelit
- Sistem Informasi :
penyediaan sistem informasi kebakaran hutan.. Deteksi dini dapat
dilaksanakan dengan 2 cara berikut :
Analisis
kondisi ekologis, sosial, dan ekonomi suatu wilayah
Pengolahan
data hasil pengintaian petugas
- Standardisasi : pembuatan
dan penggunaan SOP (Standard Operating Procedure)yang ,
diperlukan standar yang baku dalam berbagai hal berikut :
Metode
pelaporan
Peralatan
Metode
Pelatihan untuk Penanganan Kebakaran Hutan
- Supervisi : pemantauan dan
pengawasan kepada pihak-pihak yang berkaitan langsung dengan hutan.
pemantauan, dibagi menjadi dua, yaitu :
Pemantauan
terbuka : Pemantauan dengan cara mengamati langsung objek yang diamati.
Pemantauan tertutup (intelejen) :
Pemantauan yang dilakukan dengan cara penyelidikan yang hanya diketahui oleh aparat tertentu.
Pemantauan tertutup (intelejen) :
Pemantauan yang dilakukan dengan cara penyelidikan yang hanya diketahui oleh aparat tertentu.
Pemantauan
pasif : Pemantauan yang dilakukan berdasarkan dokumen, laporan, dan keterangan
dari data-data sekunder, termasuk laporan pemantauan tertutup
Pemantauan
aktif
Pemantauan dengan cara memeriksa langsung dan menghimpun data di lapangan secara primer. Sedangkan, pengawasan dapat dilihat melalui 2 pendekatan, yaitu : Preventif dan Resrentif
Pemantauan dengan cara memeriksa langsung dan menghimpun data di lapangan secara primer. Sedangkan, pengawasan dapat dilihat melalui 2 pendekatan, yaitu : Preventif dan Resrentif
Gambar 2 Lokasi kebakaran hutan di Riau hasil dari analisis Arcgis |
Kesimpulan
- Penyebab
kebakaran hutan dan lahan di Propinsi Riau ataupun di tempat lain di Indonesia
bersumber pada kebijakan pengelolaan hutan, lemahnya penegaakan hukum dan mekanisme
kelembagaan yang berkaitan
- Api
tidak bisa sepenuhnya dihilangkan dari ekosistem hutan, beberapa tipe vegetasi
hutan merupakan klimaks api. Pengurangan resiko kebakaran hutan dapat ditempuh
dengan mempertimbanglkan kearifan lokal dari masyarakat tradisional Rimbawan dengan cara manajemen api dalam bentuk Swalling dan Prescribe Burning.
No comments:
Post a Comment