APLIKASI
PENGINDRAAN JARAK JAUH DALAM PENGELOLAAN HUTAN MANGGROVE DI DALAM DAN
BERBATASAN DENGAN KAWASAN KONSERVASI LAUT KIUNGA, KENYA (Kelompok 11)
I. PENDAHULUAN
Hutan
bakau menyediakan produk kayu untuk pembangunan rumah, sumber kayu bakar dan
non-kayu hasil hutan seperti tannins dan medicine (Kokwaro, 1985; Dahdouh-Guebas
et al. , 2000). Pada tingkat ekosistem hutan bakau merupakan habitan dari
sebagian besar jenis ikan dan krustacea, menyediakan lahan bagi budidaya ikan
lepas pantai, mengontrol erosi serta menjaga kualitas air (Davis, tahun 1940 ;
Robertson et al. , 1992). Masalah utama yang dihadapi manajemen hutan-hutan
bakau di Kenya adalah kurangnya rencana pengelolaan
Gambar 1
Peta Hutan Mangroove KMNR Kiunga
|
II. PENDEKATAN DAN
METODE PENELITIAN
• Foto udara dan
transek wilayah.
Data
dasar untuk pemetaan sumberdaya adalah foto udara pankromatik skala 1 :25.000.
Dari peta dasar kemudian dilakukan transek hutan manggrove untuk memetakan
sample. Standard eror survey data 5%. Pemetaan dilakukan untuk :
1.
Pemetaan penggunaan lahan.
2.
Pemetaan rencana operasional lahan.
Dari
foto udara kesesuaian lokasi sampel dapat digambarkan dengan tonasi/ kombinasi
spektrum warna. Sehingga setiap kombinasi warna akan mewakili kondisi sampel
berupa kerapatan batang, tinggi batang, hingga volume.
Survey data dilakukan dengan menyusuri
area hutan manggrove di sepanjang pesisir pantai KMNR.
•
Teknik Sampling
Manggrove dewasa :
10 x 10 m2, dimeter >5cm
Manggrove muda : 5
x 5 m2, diameter batang < 5cm.
•
Teknik estimasi volume:
v = (πd2/4) × h × f (1)
dimana, v = volume (m3), d = DBH (cm), h = tree height (m) and f = form factor (0.7).
III.
HASIL PENELITIAN
Peta Vegetasi
6 peta sebaran vegetasi di KMNR Kiunga
yang dibuat berdasarkan informasi pada tabel-tabel berikut:
Gambar 2
Tabel Sebaran Vegetasi Mangroove
|
Gambar 3
Tabel Detail Karakteristik Mangroove di KMNR Kiunga
|
Gambar 4
Tabel Area Densitas Mangroove Berdasarkan Pengelasan
|
Gambar 5
Tabel Detail Informasi Karakteristik Pengelasan Densitas Mangroove
di KMNR Kiunga
|
IV. KESIMPULAN
Kesimpulannya metode
yang digunakan pada hutan mangrove ini memkai aplikasi arcgis untuk mengetahui
peta sebaran lokasi hutan mangrove, jenis hutan, jumlah kepadatan hutan dalam
suatu wilayah Interpretasi akhir
dilakukan dengan menggunakan Wild APT Mirror Stereoscope dan menerapkan
klasifikasi - kunci yang dikembangkan untuk tujuan tersebut . Tonasi warna
(kontras) , tekstur tajug, struktur , tinggi pohon dan posisi relatifnya di permukaan
tanah dengan mudah dapat membedakan berbagai jenis bakau ( Kairo , 2001)